· Cara Beternak Ayam Petelur Yang Benar
·
Cara Beternak
Ayam Petelur Yang Benar -Budidaya Petani. Pada kesempatan ini akan disajikan tentang Cara Beternak Ayam
Petelur yang Benar dan baik. Sebenarnya jika ayam petelur benar-benar dibudidayakandengan
benar maka akan meningkatkan pendapatan keluarga yang signifikan. Berikut
ulasannya tentang tips/ cara beternak ayam petelur ( cara budidaya ayam
petelur/ cara memelihara ayam petelur) yang benar.
·
Ayam
petelur adalah ayam-ayam betina dewasa yg dipelihara khusus utk diambil
telurnya. Asal mula ayam unggas adalah berasal dari ayam hutan & itik liar
yg ditangkap & dipelihara serta dpt bertelur cukup banyak.
·
Ayam yg
pertama masuk & mulai diternakkan pada periode ini adalah ayam ras petelur
white leghorn yg kurus & umumnya setelah habis masa produktifnya. Antipati
orang terhadap daging ayam ras cukup lama hingga menjelang akhir periode
1990-an. Ketika itu mulai merebak peternakan ayam broiler yg memang khusus utk
daging, sementara ayam petelur dwiguna/ayam petelur cokelat mulai menjamur
pula. Disinilah masyarakat mulai sadar bahwa ayam ras memiliki klasifikasi
sebagai petelur handal & pedaging yg enak. Mulai terjadi pula persaingan
tajam antara telur & daging ayam ras dgn telur & daging ayam kampung.
Sementara itu telur ayam ras cokelat mulai di atas angin, sedangkan telur ayam
kampung mulai terpuruk pada penggunaan resep makanan tradisional saja.
Persaingan inilah menandakan maraknya peternakan ayam petelur.
·
Sentra
Peternakan ayam telah dikembangkan sangat pesat di setiapa negara. Sentra
peternakan ayam petelur sudah dijumpai di seluruh pelosok Indonesia terutama
ada di Pulau Jawa & Sumatera.
·
Jenis
ayam petelur dibagi menjadi dua tipe:
- Tipe Ayam Petelur Ringan.
Tipe ayam ini disebut dgn ayam petelur putih. Ayam petelur ringan ini memiliki badan yg ramping/kurus-mungil/kecil & mata bersinar. Bulunya berwarna putih bersih & berjengger merah. Ayam ini berasal dari galur murni white leghorn. Ayam galur ini sulit dicari, tapi ayam petelur ringan komersial banyak dijual di Indonesia dgn berbagai nama. Setiap pembibit ayam petelur di Indonesia pasti memiliki & menjual ayam petelur ringan (petelur putih) komersial ini. Ayam ini mampu bertelur lebih dari 260 telur per tahun produksi hen house. Sebagai petelur, ayam tipe ini memang khusus utk bertelur saja sehingga semua kemampuan dirinya diarahkan pada kemampuan bertelur, karena dagingnya hanya sedikit. Ayam petelur ringan ini sensitif terhadapa cuaca panas & keributan, & ayam ini mudah kaget & jika kaget ayam ini produksinya akan cepat turun, begitu juga jika kepanasan. - Tipe Ayam Petelur Medium.
Bobot tubuh ayam ini cukup berat. Meskipun itu, beratnya masih berada di antara berat ayam petelur ringan & ayam broiler. Oleh karena itu ayam ini disebut tipe ayam petelur medium. Tubuh ayam ini tdk kurus, tetapi juga tdk terlihat gemuk. Telurnya cukup banyak & juga dpt menghasilkan daging yg banyak. Ayam ini disebut juga dgn ayam tipe dwiguna. Karena warnanya yg cokelat, maka ayam ini disebut dgn ayam petelur cokelat yg umumnya memiliki warna bulu yg cokelat juga. Dipasaran orang mengatakan telur cokelat lebih disukai daripada telur putih, kalau dilihat dari warna kulitnya memang lebih menarik yg cokelat daripada yg putih, tapi dari segi gizi & rasa relatif sama. Satu hal yg berbeda adalah harganya dipasaran, harga telur cokelat lebih mahal daripada telur putih. Hal ini dikarenakan telur cokelat lebih berat daripada telur putih & produksinya telur cokelat lebih sedikit daripada telur putih. Selain itu daging dari ayam petelur medium akan lebih laku dijual sebagai ayam pedaging dgn rasa yg enak.
·
Ayam-ayam
petelur unggul yg ada sangat baik dipakai sebagai plasma nutfah utk
menghasilkan bibit yg bermutu. Hasil kotoran & limbah dari pemotongan ayam
petelur merupakan hasil samping yg dpt diolah menjadi pupuk kandang, kompos
atau sumber energi (biogas). Sedangkan seperti usus & jeroan ayam dpt
dijadikan sebagai pakan ternak unggas setelah dikeringkan. Selain itu ayam
dimanfaatkan juga dlm upacara keagamaan.
·
Syarat
Lokasi yg baik utk budidaya ayam petelur adalah :
·
-Lokasi
yg jauh dari keramaian/perumahan penduduk.
·
-Lokasi
mudah dijangkau dari pusat-pusat pemasaran.
·
-Lokasi
terpilih bersifat menetap, tdk berpindah-pindah.
·
Pedoman
teknis beternak ayam petelur antara lain:
·
Penyiapan
Sarana & Peralatan.
1. Kandang
1. Kandang
- Iklim kandang yg cocok utk
beternak ayam petelur meliputi persyaratan temperatur berkisar antara
32,2–35 °C, kelembaban berkisar antara 60–70%, penerangan & atau
pemanasan kandang sesuai dgn aturan yg ada, tata letak kandang agar
mendapat sinar matahari pagi & tdk melawan arah mata angin kencang
serta sirkulasi udara yg baik, jangan membuat kandang dgn permukaan lahan
yg berbukit karena menghalangi sirkulasi udara & membahayakan aliran
air permukaan jika turun hujan, sebaiknya kandang dibangun dgn sistem terbuka
agar hembusan angin cukup memberikan kesegaran di dlm kandang. utk
kontruksi kandang tdk harus dgn bahan yg mahal, yg penting kuat, bersih
& tahan lama. Selanjutnya perlengkapan kandang hendaknya disediakan
selengkap mungkin seperti tempat pakan, tempat minum, tempat air, tempat
ransum, tempat obat-obatan & sistem alat penerangan.
·
Bentuk-bentuk
kandang berdasarkan sistemnya dibagi menjadi dua:
- Sistem kandang koloni, satu
kandang utk banyak ayam yg terdiri dari ribuan ekor ayam petelur;
- Sistem kandang individual,
kandang ini lebih dikenal dgn sebutan cage. Ciri dari kandang ini adalah
pengaruh individu di dlm kandang tersebut menjadi dominan karena satu
kotak kandang utk satu ekor ayam. Kandang sistem ini
banyak digunakan dlm peternakan ayam petelur komersial.
·
Jenis
kandang berdasarkan lantainya dibagi menjadi tiga macam yaitu:
- kandang dgn lantai liter,
kandang ini dibuat dgn lantai yg dilapisi kulit padi, pesak/sekam padi
& kandang ini umumnya diterapkan pada kandang sistem koloni;
- kandang dgn lantai kolong
berlubang, lantai utk sistem ini terdiri dari bantu atau kayu kaso dgn
lubang-lubang diantaranya, yg nantinya utk membuang tinja ayam &
langsung ke tempat penampungan;
- kandang dgn lantai campuran
liter dgn kolong berlubang, dgn perbandingan 40% luas lantai kandang utk
alas liter & 60% luas lantai dgn kolong berlubang (terdiri dari 30% di
kanan & 30% di kiri).
·
2.
Peralatan
·
a).
Litter (alas lantai)
- Alas lantai/litter harus dlm
keadaan kering, maka tdk ada atap yg bocor & air hujan tdk ada yg
masuk walau angin kencang. Tebal litter setinggi 10 cm, bahan litter
dipakai campuran dari kulit padi/sekam dgn sedikit kapur & pasir
secukupnya, atau hasi serutan kayu dgn panjang antara 3–5 cm utk pengganti
kulit padi/sekam.
·
Tempat bertelur
- Penyediaan tempat bertelur agar mudah mengambil telur
& kulit telur tdk kotor, dpt dibuatkan kotak ukuran 30 x 35 x 45 cm yg
cukup utk 4–5 ekor ayam. Kotak diletakkan dididing kandang dgn lebih tinggi
dari tempat bertengger, penempatannya agar mudah pengambilan telur dari
luar sehingga telur tdk pecah & terinjak-injak serta dimakan. Dasar
tempat bertelur dibuat miring dari kawat hingga telur langsung ke luar
sarang setelah bertelur & dibuat lubah yg lebih besar dari besar telur
pada dasar sarang.
·
Tempat
bertengger utk tempat istirahat/tidur.
- Dibuat dekat dinding &
diusahakan kotoran jatuh ke lantai yg mudah dibersihkan dari luar. Dibuat
tertutup agar terhindar dari angin & letaknya lebih rendah dari tempat
bertelur. Tempat makan, minum & tempat grit
·
Tempat makan & minum harus
tersedia cukup
- Bahannya dari bambu, almunium atau apa saja yg kuat
& tdk bocor juga tdk berkarat. utk tempat grit dgn kotak khusus.
·
Penyiapan Bibit.
Ayam petelur yg akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
Ayam petelur yg akan dipelihara haruslah memenuhi syarat sebagai berikut, antara lain:
- Ayam petelur harus sehat
& tdk cacat fisiknya.
- Pertumbuhan &
perkembangan normal.
- Ayam petelur berasal dari
bibit yg diketahui keunggulannya.
·
Ada
beberapa pedoman teknis utk memilih bibit/DOC (Day Old Chicken) /ayam umur
sehari:
- Anak ayam (DOC ) berasal
dari induk yg sehat.
- Bulu tampak halus &
penuh serta baik pertumbuhannya .
- Tidak terdapat kecacatan
pada tubuhnya.
- Anak ayam mempunyak nafsu
makan yg baik.
- Ukuran badan normal, ukuran
berat badan antara 35-40 gram.
- Tidak ada letakan tinja
diduburnya.
·
Pemilihan Bibit & Calon Induk.
Penyiapan bibit ayam petelur yg berkreteria baik dlm hal ini tergantung sebagai berikut:
Penyiapan bibit ayam petelur yg berkreteria baik dlm hal ini tergantung sebagai berikut:
- Konversi Ransum. Konversi ransum merupakan
perabandingan antara ransum yg dihabiskan ayam dlm menghasilkan sejumlah
telur. Keadaan ini sering disebut dgn ransum per kilogram telur. Ayam yg
baik akan makan sejumlah ransum & menghasilkan telur yg lebih
banyak/lebih besar daripada sejumlah ransum yg dimakannya. Jika ayam itu
makan terlalu banyak & bertelur sedikit maka hal ini merupakan cermin
buruk bagi ayam itu. Jika bibit ayam memiliki konversi yg kecil maka bibit
itu dpt dipilih, nilai konversi ini dikemukakan berikut ini pada berbagai
bibit ayam & juga dpt diketahui dari lembaran daging yg sering
dibagikan pembibit kepada peternak dlm setiap promosi penjualan bibit
ayamnya.
- Produksi Telur. Produksi telur sudah tentu menjadi
perhatian. Dipilih bibit yg dpt memproduksi telur banyak. Tetapi konversi
ransum tetap utama sebab ayam yg produksi telurnya tinggi tetapi makannya
banyak juga tdk menguntungkan.
- Prestasi bibit dilapangan/dipeternakan. Apajika kedua hal
diatas telah baik maka kemampuan ayam utk bertelur hanya dlm sebatas
kemampuan bibit itu. Contoh prestasi beberapa jenis bibit ayam petelur dpt
dilihat pada data di bawah ini. - Babcock B-300 v: berbulu putih, type
ringan, produksi telur(hen house) 270, ransum 1,82 kg/dosin telur.
·
Dekalb
Xl-Link: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 255-280, ransum
1,8-2,0 kg/dosin telur.
*Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.
*H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.
*Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
*Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
*Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.
*Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
*Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.
*Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
*Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.
Pemeliharaan
Sanitasi & Tindakan Preventif
*Hisex white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 288, ransum 1,89 gram/dosin telur.
*H & W nick: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 272, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*Hubbarb leghorn: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)260, ransum 1,8-1,86 kg/dosin telur.
*Ross white: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house) 275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
*Shaver S 288: berbulu putih, type ringan, produksi telur(hen house)280, ransum 1,7-1,9 kg/dosin telur.
*Babcock B 380: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260-275, ransum 1,9 kg/dosin telur.
*Hisex brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house)272, ransum 1,98 kg/dosin telur.
*Hubbarb golden cornet: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 260, ransum 1,24-1,3 kg/dosin telur.
*Ross Brown: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 270, ransum 2,0 kg/dosin telur.
*Shaver star cross 579: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 265, ransum 2,0-2,08 kg/dosin telur.
*Warren sex sal link: berbulu cokelat, type Dwiguna, produksi telur(hen house) 280, ransum 2,04 kg/dosin telur.
Pemeliharaan
Sanitasi & Tindakan Preventif
- Kebersihan lingkungan
kandang (sanitasi) pada areal peternakan merupakan usaha pencegahan
penyakit yg paling murah, hanya dibutuhkan tenaga yg ulet/terampil saja.
Tindakan preventif dgn memberikan vaksin pada ternak dgn merek & dosis
sesuai catatan pada label yg dari poultry shoup.
·
Pemberian Pakan
- Untuk pemberian pakan ayam
petelur ada 2 (dua) fase yaitu fase starter (umur 0-4 minggu) & fase
finisher (umur 4-6 minggu).
·
Kualitas
& kuantitas pakan fase starter adalah sebagai berikut:
- Kwalitas atau kandungan zat
gizi pakan terdiri dari protein 22-24%, lemak 2,5%, serat kasar 4%,
Kalsium (Ca) 1%, Phospor (P) 0,7-0,9%, ME 2800-3500 Kcal.
- Kwantitas pakan
terbagi/digolongkan menjadi 4 (empat) golongan yaitu minggu pertama (umur
1-7 hari) 17 gram/hari/ekor; minggu kedua (umur 8-14 hari) 43
gram/hari/ekor; minggu ke-3 (umur 15-21 hari) 66 gram/hari/ekor &
minggu ke-4 (umur 22-29 hari) 91 gram/hari/ekor. Jadi jumlah pakan yg
dibutuhkan tiap ekor sampai pada umur 4 minggu sebesar 1.520 gram.
·
Kwalitas
& kwantitas pakan fase finisher adalah sebagai berikut:
- Kwalitas atau kandungan zat
gizi pakan terdiri dari protein 18,1-21,2%; lemak 2,5%; serat kasar 4,5%;
kalsium (Ca) 1%; Phospor (P) 0,7-0,9% & energi (ME) 2900-3400 Kcal.
- Kwantitas pakan
terbagi/digolongkan dlm empat golongan umur yaitu: minggu ke-5 (umur 30-36
hari) 111 gram/hari/ekor; minggu ke-6 (umut 37-43 hari) 129
gram/hari/ekor; minggu ke-7 (umur 44-50 hari) 146 gram/hari/ekor &
minggu ke-8 (umur 51-57 hari) 161 gram/hari/ekor. Jadi total jumlah pakan
per ekor pada umur 30-57 hari adalah 3.829 gram.
·
Pemberian
minum disesuaikan dangan umur ayam, dlm hal ini dikelompokkan dlm 2 (dua) fase
yaitu:
a). Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu
a). Fase starter (umur 1-29 hari) kebutuhan air minum terbagi lagi pada masing-masing minggu, yaitu
- minggu ke-1 (1-7 hari) 1,8
lliter/hari/100 ekor;
- minggu ke-2 (8-14 hari) 3,1
liter/hari/100 ekor;
- minggu ke-3 (15-21 hari) 4,5
liter/hari/100 ekor dan
- minggu ke-4 (22-29 hari) 7,7
liter/hari/ekor.
·
Jadi
jumlah air minum yg dibutuhkan sampai umur 4 minggu adalah sebanyak 122,6
liter/100 ekor. Pemberian air minum pada hari pertama hendaknya diberi tambahan
gula & obat anti stress kedalam air minumnya. Banyaknya gula yg diberikan
adalah 50 gram/liter air.
b). Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dlm masing-masing minggu yaitu
b). Fase finisher (umur 30-57 hari), terkelompok dlm masing-masing minggu yaitu
- minggu ke-5 (30-36 hari) 9,5
lliter/hari/100 ekor;
- minggu ke-6 (37-43 hari)
10,9 liter/hari/100 ekor;
- minggu ke-7 (44-50 hari)
12,7 liter/hari/100 ekor &
- minggu ke-8 (51-57 hari)
14,1 liter/hari/ekor. Jadi total air minum 30-57 hari sebanyak 333,4
liter/hari/ekor.
·
Pemberian Vaksinasi & Obat
Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yg menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting utk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
Vaksinasi merupakan salah satu cara pengendalian penyakit virus yg menulardengan cara menciptakan kekebalan tubuh. Pemberiannya secara teratur sangat penting utk mencegah penyakit. Vaksin dibagi menjadi 2 macam yaitu:
- Vaksin aktif adalah vaksin
mengandung virus hidup. Kekebalan yg ditimbulkan lebih lama daripada dgn
vaksin inaktif/pasif.
- Vaksin inaktif, adalah
vaksin yg mengandung virus yg telah dilemahkan/dimatikan tanpa merubah
struktur antigenic, hingga mampu membentuk zat kebal. Kekebalan yg
ditimbulkan lebih pendek, keuntungannya disuntikan pada ayam yg diduga
sakit.
·
Macam-macam
vaksin:
- Vaksin NCD vrus Lasota
buatan Drh Kuryna
- Vaksin NCD virus Komarov
buatan Drh Kuryna (vaksin inaktif)
- Vaksin NCD HB-1/Pestos.
- Vaksin Cacar/pox, virus
Diftose.
- Vaksin anti RCD Vaksin Lyomarex
utk Marek.
·
Persyaratan
dlm vaksinasi adalah:
- Ayam yg divaksinasi harus
sehat.
- Dosis & kemasan vaksin
harus tepat.
- Sterilisasi alat-alat.
·
Pemeliharaan Kandang
- Agar bangunan kandang dpt
berguna secara efektif, maka bangunan kandang perlu dipelihara secara baik
yaitu kandang selalu dibersihkan & dijaga/dicek apajika ada bagian yg
rusak supaya segera disulam/diperbaiki kembali. dgn demikian daya guna
kandang bisa maksimal tanpa mengurangi persyaratan kandang bagi ternak yg
dipelihara.
·
Hama
penyakit yg menyerang ayam petelur adalah:
- Penyakit karena Bakteri
- Berak putih (pullorum)
Menyerang ayam kampung dgn angka kematian yg tinggi.
Penyebab: Salmonella pullorum. Pengendalian: diobati dgn antibiotika - Foel typhoid
Sasaran yg disering adalah ayam muda/remaja & dewasa.
Penyebab: Salmonella gallinarum. Gejala: ayam mengeluarkan tinja yg berwarna hijau kekuningan.
Pengendalian: dgn antibiotika/preparat sulfa. - Parathyphoid
Menyerang ayam dibawah umur satu bulan.
Penyebab: bakteri dari genus Salmonella.
Pengendalian: dgn preparat sulfa/obat sejenisnya. - Kolera
Penyakit ini jarang menyerang anak ayam atau ayam remaja tetapi selain menyerang ayam menyerang kalkun & burung merpati.
Penyebab: pasteurella multocida.
Gejala: pada serangan yg serius pial ayam (gelambir dibawah paruh) akan membesar.
Pengendalian: dgn antibiotika (Tetrasiklin/Streptomisin). - Pilek ayam (Coryza)
Menyerang semua umur ayam & terutama menyerang anak ayam.
Penyebab: makhluk intermediet antara bakteri & virus.
Gejala: ayam yg terserang menunjukkan tanda-tanda seperti orang pilek.
Pengendalian: dpt disembuhkan dgn antibiotia/preparat sulfa. - CRD
CRD adalah penyakit pada ayam yg populer di Indonesia. Menyerang anak ayam & ayam remaja.
Pengendalian: dilakukan dgn antibiotika (Spiramisin & Tilosin). - Infeksi synovitis
Penyakit ini sering menyerang ayam muda terutama ayam broiler & kalkun.
Penyebab: bakteri dari genus Mycoplasma.
Pengendalian: dgn antibiotika. - Penyakit karena Virus
- Newcastle disease (ND)
ND adalah penyakit oleh virus yg populer di peternak ayam Indonesia. Pada awalnya penyakit ditemukan tahun 1926 di daerah Priangan. Penemuan tersebut tdk tersebar luas ke seluruh dunia. Kemudian di Eropa, penyakit ini ditemukan lagi & diberitakan ke seluruh dunia. Akhirnya penyakit ini disebut Newcastle disease. - Infeksi bronchitis
Infeksi bronchitis menyerang semua umur ayam. Pada dewasa penyakit ini menurunkan produksi telur. Penyakit ini merupakan penyakit pernafasan yg serius utk anak ayam & ayam remaja. Tingkat kematian ayam dewasa adalah rendah, tapi pada anak ayam mencapai 40%. Jika menyerang ayam petelur menyebabkan telur lembek, kulit telur tdk normal, putih telur encer & kuning telur mudah berpindah tempat (kuning telur yg normal selalu ada ditengah). tdk ada pengobatan utk penyakit ini tetapi dpt dicegah dgn vaksinasi. - Infeksi laryngotracheitis
Infeksi laryngotracheitis merupakan penyakit pernapasan yg serius terjadi pada unggas. Penyebab: virus yg diindetifikasikan dgn Tarpeia avium. Virus ini di luar mudah dibunuh dgn desinfektan, misalnya karbol.
Pengendalian:
§
belum ada
obat utk mengatasi penyakit ini;
§
pencegahan
dilakukan dgn vaksinasi & sanitasi yg ketat.
- Cacar ayam (Fowl pox)
Gejala: tubuh ayam bagian jengger yg terserang akan bercak-bercak cacar.
Penyebab: virus Borreliota avium.
Pengendalian: dgn vaksinasi. - Marek
Penyakit ini menjadi populer sejak tahun 1980-an hingga kini menyerang bangsa unggas, akibat serangannya menyebabkan kematian ayam hingga 50%.
Pengendalian: dgn vaksinasi. - Gumboro
Penyakit ini ditemukan tahun 1962 oleh Cosgrove di daerah Delmarva Amerika Serikat. Penyakit ini menyerang bursa fabrisius, khususnya menyerang anak ayam umur 3–6 minggu. - Penyakit karena Jamur &
Toksin
Penyakit ini karena ada jamur atau sejenisnya yg merusak makanan. Hasil perusakan ini mengeluarkan zak racun yg kemudian di makan ayam. Ada pula pengolahan bahan yg menyebabkan asam amino berubah menjadi zat beracun. Beberapa penyakit ini adalah : - Muntah darah hitam
(Gizzerosin)
Ciri kerusakan total pada gizzard ayam.
Penyebab: adalah racun dlm tepung ikan tetapi tdk semua tepung ikan menimbulkan penyakit ini. Timbul penyakit ini akibat pemanasan bahan makanan yg menguraikan asam amino hingg menjadi racun.
Pengendalian: belum ada. - Racun dari bungkil kacang
Minyak yg tinggi dlm bungkil kelapa & bungkil kacang merangsang pertumbuhan jamur dari grup Aspergillus. utk menghindari keracunan bungkil kacang maka dlm rancung tdk digunakan antioksidan atau bungkil kacang & bungkil kelapa yg mengandung kadar lemak tinggi. - Penyakit karena Parasit
- Cacing
Karena penyakit cacing jarang ditemukan di peternakan yg bersih & terpelihara baik. Tetapi peternakan yg kotor banyak siput air & minuman kotor maka mungkin ayam terserang cacingan.
Ciri serangan cacingan adalah tubuhnya kurus, bulunya kusam, produksi telur merosot & kurang aktif. - Kutu
Banyak menyerang ayam di peternakan Indonesia. Dari luar kutu tdk terlihat tapi jika bulu ayam disibak akan terlihat kutunya. Tanda fisik ayam terserang ayam akan gelisah. Kutu umum terdapat di kandang yg tdk terkena sinar matahari langsung maka sisi samping kandang diarahkan melintang dari Timur ke Barat. Penggunaan semprotan kutu sama dgn cara penyemprotan nyamuk. Penyemprotan ini tdk boleh mengenai tangan & mata secara langsung & penyemprotan dilakukan malam hari sehingga pelaksanaannya lebih mudah karena ayam tdk aktif. - Penyakit karena Protozoa
Penyakit ini berasal dari protozoa (trichomoniasis, Hexamitiasis & Blachead), penyakit ini dimasukkan ke golongan parasit tetapi sebenarnya berbeda. Penyakit ini jarang menyerang ayam lingkungan peternakan dijaga kebersihan dari alang-alang & genangan air.
·
Panen
Ayam Petelur:
- Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya ayam petelur adalah berupa telur yg dihasilkan oleh ayam. Sebaiknya telur dipanen 3 kali dlm sehari. Hal ini bertujuan agar kerusakan isi tlur yg disebabkan oleh virus dpt terhindar/terkurangi. Pengambilan pertama pada pagi hari antara pukul 10.00-11.00; pengambilan kedua pukul 13.00-14.00; pengambilan ketiga (terakhir)sambil mengecek seluruh kandang dilakukan pada pukul 15.00-16.00.Hasil Tambahan - Hasil tambahan yg dpt
dinukmati dari hasil budidaya ayam petelur adalah daging dari ayam yg
telah tua (afkir) & kotoran yg dpt dijual utk dijadikan pupuk
kandang.Pengumpulan
- Telur yg telah dihasilkan
diambil & diletakkan di atas egg tray (nampan telur). dlm pengambilan
& pengumpulan telur, petugas pengambil harus langsung memisahkan
antara telur yg normal dgn yg abnormal. Telur normal adalah telur yg oval,
bersih & kulitnya mulus serta beratnya 57,6 gram dgn volume sebesar 63
cc. Telur yg abnormal misalnya telurnya kecil atau terlalu besar, kulitnya
retak atau keriting, bentuknya lonjong. Pembersihan
- Setelah telur dikumpulkan, selanjutnya telur
yg kotor karena terkena litter atau tinja ayam dibershkan. Telur yg
terkena litter dpt dibersihkan dgn amplas besi yg halus, dicuci secara
khusus atau dgn cairan pembersih. Biasanya pembersihan dilakukan utk telur
tetas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar